Pembahasan Pada saat mendeklamasikan puisi, kita harus memahami isi dan pesan yang ingin disampaikan. Dengan memahami isi dan pesan yang akan disampaikan, emosi dan intonasi saat membaca puisi akan sesuai dan pesan yang akan disampaikan akan mudah diterima oleh pendengar. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Membaca dan Memahami Naskah Asli Membaca tidak hanya dilakukan satu kali saja, tapi juga dapat dilakukan berkali – kali. Sehingga, pembuat ringkasan dapat benar – benar memahami apa maksud dari naskah yang akan diringkas. Sehingga, ketika membuat ringkasan tidak melenceng dari isi naskah asli yang sudah ada. Contents1 Bagaimana Cara membuat ringkasan naskah?2 Bagaimana cara menulis ringkasan?3 Apa yang dimaksud dengan membuat ringkasan?4 Mengapa dalam membuat ringkasan kita perlu membaca dengan sesama?5 3 untuk membuat ringkasan kita harus membaca naskah asli dengan?6 Mengapa kita harus membaca berkali kali?7 Membaca naskah asli berulang kali untuk mengetahui?8 Tujuan meringkas buku adalah untuk memahami apa?9 Bagaimana langkah langkah membuat ringkasan dalam suatu bacaan?10 3 Langkah Membuat ringkasan?11 Bagaimana cara membaca naskah asli?12 Tuliskan 6 Langkah Menyusun ringkasan?13 Cara memahami apa yang kita baca?14 Apa yang dimaksud dengan gagasan utama?15 Apa itu Ringkasan gagasan pokok?16 Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok? Bagaimana Cara membuat ringkasan naskah? Untuk bisa membuat ringkasan, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membaca naskah aslinya satu, dua kali atau bahkan berulang kali sampai diketahui kesan umum mengenai isi bacaan secara menyeluruh, termasuk maksud dan sudut pandang pengarangnya. Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kalihingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Apa yang dimaksud dengan membuat ringkasan? Dengan membuat ringkasan, maka seseorang tersebut dibimbing dan juga dituntun untuk membaca karangan asli secara cermat lalu menuliskan kembali dengan benar dan tepat. Lalu untuk membuat sebuah ringkasan yang benar dan baik, maka kita perlu membaca buku ataupun karangan asli secara cermat atau teliti. Mengapa dalam membuat ringkasan kita perlu membaca dengan sesama? Jawaban Agar kita fokus dan inti dari sumber bacaan yang kita baca mudah dipahami sehingga tulisan tidak berbelit2 dan tidak terlalu panjang, yakni singkat padat dan jelas. Dan juga agar kita tahu poin2 dari sumber bacaan yang kita baca. 3 untuk membuat ringkasan kita harus membaca naskah asli dengan? Cara Membuat Ringkasan Membaca Naskah Asli. Membaca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali hingga kamu paham. Mencatat Gagasan Utama. Membaca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok. Gunakan Kalimat Baru. Menggunakan kesan umum inti untuk membuat ringkasan. Ketentuan Tambahan. Mengapa kita harus membaca berkali kali? Jawaban Dengan membacanya berulang kali, kita akhirnya jadi memahami alur cerita dengan baik. Hal ini juga bisa melatih kita untuk mengerti alur cerita yang berurutan. Membaca naskah asli berulang kali untuk mengetahui? Baca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali. Mengetahui kesan umum inti dari tulisan. Mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Baca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok. Tujuan meringkas buku adalah untuk memahami apa? Tujuan ringkasan adalah membantu seseorang memahami dan menguasai isi sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, seseorang dibimbing dan dituntut untuk membaca karangan asli dengan cermat dan menuliskan kembali dengan cepat. Bagaimana langkah langkah membuat ringkasan dalam suatu bacaan? Cara Membuat Ringkasan Membaca Naskah Asli. Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Mencatat Gagasan Utama. Mengadakan Reproduksi. Ketentuan Tambahan. 3 Langkah Membuat ringkasan? Langkah-langkahnya yaitu Membaca naskah asli. Sebelum menulis ringkasan, harus membaca seluruh isi naskah asli secara berulang-ulang, untuk mengetahui maksud dan sudut pandang pengarangnya. Mencatat gagasan-gagasan utama. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama. Memperhatikan beberapa ketentuan Bagaimana cara membaca naskah asli? Penjelasan Membaca Naskah Asli. Langkah pertama dalam pembuatan ringkasan adalah membaca naskah asli satu atau dua kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya. Mencatat Gagasan Utama. Mengadakan Reproduksi. Ketentuan Tambahan. Tuliskan 6 Langkah Menyusun ringkasan? Membaca sumber bacaan. Pahami isi bacaan dan beri tanda penting setiap pembahasan yang penting serta keterkaitan antara judul bab dan sub judul. Catat gagasan Utama. Menulis / menyusun Ringkasan. Evaluasi Ringkasan. Cara memahami apa yang kita baca? 5 Cara Mudah Mengingat dan Memahami Bacaan dalam Jangka Panjang Cara cepat memahami bacaan dan mengingat detailnya. Gunakan mode berpikir HOTS. Teknik membaca scanning. Cara cepat memahami bacaan dengan skimming. Membuat mind mapping. Terapkan pengulangan. Apa yang dimaksud dengan gagasan utama? Dalam buku 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA/SMK 2017 oleh Kosasih, dijelaskan bahwa gagasan utama atau gagasan pokok adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Untuk menemukan gagasan utama, kita harus menemukan terlebih dahulu kalimat utama. Apa itu Ringkasan gagasan pokok? Gagasan pokok atau ide pokok adalah gambaran keseluruhan dari suatu paragraf. Selain disebut ide pokok, gagasan pokok juga sering disebut sebagai gagasan utama atau pikiran utama. Fungsinya adalah untuk memahami pokok pikiran yang hendak disampaikan penulis. Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok? Gagasan pokok adalah fondasi kalimat. Dalam e-modul berjudul Indahnya Kebersamaan Bahasa Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan yang ada pada kalimat utama.
ItulahPenejelasan dari Pertanyaan Sebelum seorang guru menetapkan suatu program pembelajaran, terlebih dahulu harus mempelajari dan menguasai? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Siapa wakil presiden Indonesia yang pernah menjabat sebagai ka kwarnas gerakan pramuka pada tahun 1973-1978? lengkap dengan kunci jawaban
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Membuat sebuah karya tulis di era digital ini dapat dikatakan sangat mudah, semua orang mampu melakukannya. Namun penelitian yang dilakukan oleh Jakob Nielsen mengindikasikan membaca lewat layar monitor atau pembaca online memiliki presentasi 25% lebih lambat dibandingkan dengan membaca diatas kertas. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin menulis di era digital saat iniJelas, Ringkas, dan PersonalBeberapa tips yang dari jurnalis cetak dapat diterapkan pula ketika kita akan menulis pada era digital ini. Garrand 2008, h. 24 menjelaskan beberapa poinAkurat, cek kembali fakta yang tertulis dan pastikan anda memahami apa yang anda kalimat awal, perhatikan kalimat awal pada paragraph untuk menjelaskan dengan mudah dan jelas isi dari tulisan kalimat aktif, penggunaan kalimat aktif membuat paragraph lebih ringkas dan jelasDeskripsikan kata kerja dan kata benda; hindari kata sifat dan pemilihan kata, hindari jargon atau istilah teknis kecuali anda menulis untuk keperluan atau pembaca tertentuTips menulis naskah digital menurut ahlinyaAda beberapa teknik yang unik dalam menulis naskah digital. Adanya beberapa teknik unik tersebut adalah beberapa orang tidak bisa membaca dengan cepat dan nyaman dalam layar monitor entah itu komputer atau smartphone dibandingkan membaca pada tulisan diatas kertas. Beberapa tips para ahli menulis online atau web writing sebagai berikutMenulis untuk dipindaiBeberapa pembaca memiliki alasan membaca berita ataupun tulisan online dikarenakan tak memiliki banyak waktu untuk membaca media cetak. Maka dari itu, beberapa orang membaca tulisan online seringkali memindai atau memilah kata kunci yang inin mereka baca. Beberapa cara untuk menarik perhatian pembaca online dalam hal ini sebagai berikutMenyoroti kata kunci, memberikan sorotan kata kunci untuk tulisan online mampu membuat pembaca juga lebih cepat menemukan informasi yang ingin mereka dalam sub-judulMemberikan daftar poin, ini membuat pembaca akan lebih mudah mencari poin-poin dalam tulisan, selain itu juga membuat tulisan terkesan rapi sehingga nyaman dibacaSatu ide per paragraf, pembaca akan melewatkan ide yang lain jika mereka tidak mendapat kata kunci pada kalimat awal paragrafModel piramida terbalik, piramida terbalik adalah teknik memberikan banyak infromasi di awal paragraph dan memberikan hal-hal umum lainya di akhir paragraf, sehingga pembaca tidak merasa bosan dengan hal umum yang ditulis di awal paragrafPerhatikan jumlah kata, pembaca memiliki waktu yang tidak banyak ketika mereka membaca tulisan online, maka setidaknya naskah digital tidak bertele-tele seperti naskah konvensional Sumber Sebuah studi terbaru yang melibatkan banyak akademisi dan praktisi professional mengenai naskah digital dan penulisan online pernah dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat lihat untuk informasi lebih lanjut. Studi tersebut menambahkan beberapa hal yang cukup penting dalam penulisan naskah digital, antara lain;Ketahui dan tanggapi pembaca beranda, halaman navigasi, dan tautan yang membantu tampilan label bila perlu Tantangan untuk menulis ada pada bagaimana membuat pembaca tidak merasa bosan dengan karya yang kita ciptakan. Berikut merupakan beberapa tips menarik yang mungkin bisa membantu anda dalam menulisBermain dengan penulis yang hebat akan bermain dengan kata yang mereka gunakan, walaupun topiknya tentang kematian. Pilihlah kata yang biasa digunakan oleh sebagian besar penulis, namun hindari kata yang dimengerti pembaca biasanya. Memberikan makna yang besar dengan satu kalimat adalah salah satu cara bermain tempoTempo dalam tulisan dapat dikendalikan melalui variasi panjang-pendeknya kalimat. Clark 2008 menjelaskan alasan untuk mengendalikan tempo tulisanUntuk menyederhanakan sesuatu yang kompleksMenciptakan keteganganSecara emosional agar lebih fokusKutipan dan dialogMenggunakan kutipan dalam tulisan memiliki beberapa manfaatMemperlihatkan percakapanMenjelaskan hal yang penting tentang subjek pada suatu kalimat/tulisanMembingkai sebuah permasalahan atau memperlihatkan dua situasi berbedaMemperlihatkan adanya tambahan informasiMengungkap karakter atau kepribadianMenunjukkan apa yang akan terjadi selanjutnyaLetakan koin emas dalam setiap paragrafKoin emas yang dimaksud disini adalah suatu hal atau informasi yang berharga. Buatlah pembaca agar tetap tertarik dengan adanya hal serupa it flowBiarkan semua mengalir, beberapa cara agar kita lebih terbiasa untuk menulisPercaya pada diri sendiri, sejenak jangan terlalu banyak berpikir. Biarkan tangan dan jari anda mulai menulis. Biasakan menulis tiap hari, pada intinya biasakan untuk menulis daripada diri, setelah mulai terbiasa menulis rutin, berilah sedikit apresiasi untuk diri sendiri; seperti secangkir kopi, atau sekedar mengunjungi tempat konsep penulisan terlebih dahulu, banyak penulis sering kesulitan ketika menemui banyaknya informasi. Mulailah menulis lebih dulu untuk melihat informasi mana saja yang perlu untuk semuanya, bagi seorang penulis setiap kata itu berarti. Cobalah untuk menilai tulisan yang telah dibuat oleh diri sendiri lewat kuantitas, bukan ulang, kualitas yang lebih baik muncul setelah direvisi, bukan lewat kecepatan menulis. Kebiasaan menulis akan memberikan anda waktu dan kesempatan untuk membuat tulisan anda lebih spesialPerhatikan bahasa, perhatikan kosa kata yang ingin digunakan. Ubahlah kebiasaan kecil seperti ini menjadi sesuatu yang produktifBuat tempat nyaman untuk menulis, perhatikan ruangan dan tempat anda menulis, buatlah senyaman mungkinTemukan orang yang mampu mendampingi anda, seorang yang mampu membantu dan mendapingi anda dan memberikan support dan apresiasi atas produktivitas dan usaha kita sangat diperlukan. Terlalu banyak kritikan bisa menjadi suatu beban bagi penulisMiliki buku harian, memiliki teman seperti buku catatan harian akan melatih anda melestarikan beberapa pengalaman akan membawa banyak manfaat bagi hidup anda di masa depan, jadi setelah sudah tau dengan mereka semua, kapan anda mulai kebiasaan menulis? Sumber Clark, Roy Peter. 2008 Writing tools 55 essential strategies for every writer. Little, Brown Spark; diakses dari atau T. 2006. Writing for multimedia and the Web a practical guide to content development for interactive media. CRC Press. Lihat Gadget Selengkapnya Padakesempatan kali ini membagikan jawaban dari soal Sebelum kita menulis naskah, telebih dahulu menentukan batas dan ukuran kertas pada Demikian artikel tentang Sebelum kita menulis naskah, telebih dahulu menentukan batas dan ukuran kertas pada Semoga Bermanfaat
Sebelum menulis naskah seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media
Sebelummenulis naskah seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media. Question from @Marsya2151 - Sekolah Menengah Atas - Ti Marsya2151 @Marsya2151. June 2019 1 0 Report. Sebelum menulis naskah seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media . ainunsafitri181 Sebelum menulis naskah seseorang harus memperhatikan 5 Tahapan Menulis 1. Tahap Pratulis2. Tahap Pembuatan3. Tahap Revisi4. Tahap Penyuntingan5. Tahap Publikasi Tahapan Menulis. Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan di mana seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian Tarigan, 198615. Meski demikian, kegiatan menulis tidak serta-merta terjadi tanpa adanya suatu proses atau tahapan menulis. Artinya kemampuan menulis tidak muncul secara alamiah. Kegiatan menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan Sumarno, 2009 5. Oleh sebab itu, diperlukan keterampilan menulis untuk dapat mengekspresikan sebuah ide atau gagasan untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan. Berdasarkan pengertian di atas, maka disimpulkan bahwa kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang diperoleh atau dilakukan dengan melakukan proses atau tahapan menulis yang sistematis sehingga tulisan dapat dipahami atau dimengerti oleh orang lain atau pembaca. Selain diperlukan proses atau tahapan menulis, kegiatan menulis juga membutuhkan kemampuan menulis yang dibagi ke dalam beberapa kemampuan, di antaranya kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, kemampuan mengolah kata, kemampuan menuangkan ide atau gagasan menjadi rangkaian yang sistematis. Sebagai suatu kegiatan atau proses berpikir, saat menulis seseorang dituntut memiliki penalaran yang baik sehingga menghasilkan tulisan yang baik pula. Bernalar dalam menulis merupakan dasar dalam kegiatan menulis. Sehingga seorang penulis memang biasanya memiliki kemampuan nalar yang baik dan juga sistematis untuk menghasilkan tulisan. Kegiatan menulis juga dikatakan sebagai proses atau tahapan menulis yang dilakukan dari hasil proses berpikir. Saat menulis, penulis akan menggabungkan kemampuan mengemukakan pendapat, menggunakan nalar, dan juga mengarang dengan melakukan tahapan menulis yang baik agar tercipta kreativitas dalam menulis. Menulis juga disebut sebagai kegiatan transformatif yang memerlukan kompetensi mengelola cipta, mengelola rasa, mengelola karsa, dan memiliki kompetensi untuk menyampaikan gagasan ke dalam bahasa tulis. Menulis juga disebut sebagai kegiatan berkomunikasi karena penulis akan menyampaikan maksud komunikasi secara tertulis pada pembaca. Oleh sebab itu, penulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan yang mencakup tentang apa, kapan, siapa, untuk apa, bentuk tulisannya seperti apa, media penyajian apa yang dipilih, dan sebagainya dengan melihat latar belakang pembaca agar menghasilkan tulisan yang komunikatif. Kegiatan menulis yang dilakukan melalui proses dan tahapan menulis ini juga memiliki tujuan. Berikut ini merupakan berbagai tujuan menulis sebagai proses menuangkan ide atau gagasan. – Kegiatan menulis dilakukan sebagai upaya seorang penulis memberikan informasi atau menyebarkan informasi melalui tulisannya melalui berbagai media, baik media digital maupun media cetak. Tulisan tersebut memuat mengenai informasi, kejadian, atau suatu peristiwa. – Kegiatan menulis yang dilakukan berdasarkan tahapan menulis ini dilakukan untuk memberi keyakinan pada pembaca bahwa melalui tulisan, seorang penulis dapat memengaruhi keyakinan pembacanya. Pembaca yang lantas tergerak hatinya saat membaca tulisan penulis, artinya tulisan dapat disampaikan dengan baik oleh penulis. – Kegiatan menulis melalui proses atau tahapan menulis ini dijadikan sebagai sarana pendidikan dan belajar menulis. Tujuannya adalah sebagai proses belajar menulis bagi penulisnya dan proses pendidikan karena mengandung informasi yang disampaikan oleh penulis dan dinikmati atau dibaca oleh pembaca. Untuk memulai atau melakukan sebuah proses menulis, maka diperlukan tahapan menulis. Tahapan menulis wajib dilakukan dan dikerjakan dengan mengerahkan segala keterampilan menulis, seni, kiat, dan kemampuan lainnya yang dilakukan secara sistematis dan efektif. Sehingga, kegiatan menulis tersebut berlangsung secara efektif dan juga menghasilkan hasil yang baik. Proses atau tahapan menulis ini juga merupakan suatu pendekatan dalam proses menulis karena menekankan bukan hanya mengenai proses menulis yang linear, melainkan rekursif atau berluang. Dengan demikian, kegiatan menulis akan melalui proses atau tahapan menulis yang sistematis tetapi sifatnya tidak kaku. Sifat fleksibel dalam tahapan menulis ini dimaksudkan agar penulis mampu mengembangkan pandangan atau idenya ke dalam ungkapan tulis apa pun, sehingga penulis tidak keberatan melakukan proses atau tahapan menulis dan akan menghasilkan tulisan yang berkualitas serta dapat diterima oleh pembaca. Sebuah sistem kreatif di dalam kegiatan menulis ini diterapkan dalam tahapan-tahapan menulis yang tersusun secara sistematis. Kegiatan menulis ini dilakukan berdasarkan lima tahapan menulis, di antaranya 1 tahap pratulis, 2 tahap pembuatan, 3 tahap revisi, 4 tahap penyuntingan, dan 5 tahap publikasi. 5 Tahapan Menulis Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana proses atau tahapan menulis yang dibagi menjadi lima tahap yang sudah disebutkan di atas. 1. Tahap Pratulis Tahapan menulis pratulis atau tahap menulis pramenulis ini merupakan tahap siap menulis. Tahapan menulis atau penemuan menulis ini diyakini bahwa 20 persen atau lebih waktu akan tersita pada tahapan ini Murray 1985. Pada tahapan pratulis ini, penulis juga akan melalui tahapan menulis lainnya meliputi, 1 memilih topik, 2 memilikirkan tujuan, bentuk, dan audiens, dan 3 memanfaatkan dan mengorganisasikan gagasan-gagasan. Pada tahapan menulis pratulis ini, penulis akan berusaha mengungkapkan apa yang akan mereka tulis. Sehingga dalam hal ini, berbagai strategi pratulis akan dilakukan dan kemudian diimplementasikan dalam bentuk tulisan untuk membantu penulis dapat menyampaikan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Tahap pratulis ini dimulai mulai dari mengumpulkan gagasan atau informasi serta penulis juga akan mulai mencoba membuat kerangka atau garis besar tulisan yang akan ditulis. Pada tahapan menulis ini, diperlukan juga meramu pendapat atau gagasan brainstorming, dilanjutkan dengan membuat klaster atau clustering, atau menyusun daftar ide atau yang disebut listing. Setelah itu, akan lahir tema dan topik tulisan sesuai dengan minat dan keinginan dari penulis. Cara menemukan tema atau topik tulisan ini umumnya terjadi karena adanya proses atau tahapan menulis awal yakni meramu pendapat atau brainstorming yang mana penulis akan memperluas wawasan dan pengetahuannya mengenai topik yang akan ia bahas. Setelah melakukan brainstorming dan mendapatkan tema serta topik tulisan, penulis bisa mulai mencari dan menentukan arah dan tujuan tulisannya. Tahapan menulis ini dapat dilakukan melalui kegiatan membaca agar dapat menelaah beberapa bentuk tulisan sebelumnya. Selain itu, tahapan melakukan kegiatan membaca ini juga sangat bermanfaat untuk memilih topik dengan melakukan observasi. Penulis juga bisa mulai membaca buku dan sastra atau buku lain yang relevan dengan topik tulisannya untuk menambah materi atau rujukan penulisan. Setelah itu, penulis membuat kerangka tulisan yang berisi mengenai tulisan bagaimana ide atau suatu gagasan yang akan ditulis disusun berdasarkan poin-poin tertentu. Membuat kerangka tulisan ini sebagai upaya agar penulis memiliki pegangan saat nanti sudah mulai menulis tulisan secara utuh. Kerangka pada tahapan menulis juga disusun sebagai pedoman penulis agar tidak menulis melebihi batasan yang sudah ia tentukan di dalam kerangka karangan tersebut. Di tahapan menulis kerangka tulisan, penulis juga harus sudah memiliki serta mengumpulkan unsur intrinsik yang lengkap dan sistematis. 2. Tahap Pembuatan Tahapan menulis yang kedua adalah tahap pembuatan. Pada tahap ini tulisan penulis sudah mulai bisa mengembangkan kerangka tulisan menjadi draf tulisan yang disusun secara kasar. Pada proses ini, penulis akan mulai lebih mengutamakan isi tulisan daripada tata tulisnya, sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan mampu tertuang ke dalam tulisan. Selama tahapan menulis ini, penulis harus mampu menyaring tulisan melalui sejumlah konsep menulis. Selama memulai proses ini, penulis mulai fokus pada konsep tulisan, fokus pada pengumpulan gagasan dalam menulis. Sehingga penting bagi penulis untuk dapat mulai meningkatkan rasa kepercayaan dirinya dalam menulis. Penulis tidak perlu takut merasa salah saat melakukan tahapan menulis yakni tahap pembuatan ini. Tak perlu khawatir atau terlalu fokus pada kesalahan, baik kesalahan ejaan, kesalahan menyusun kalimat, atau kesalahan teknikal atau mekanikal lainnya yang akan menurunkan kepercayaan diri penulis. Pada tahap menulis yakni tahap pembuatan atau menyusun draf ini, penulis akan melakukan beberapa tahap, meliputi 1 menulis draf kasar, 2 menulis konsep utama, dan 3 menekankan pada pengembangan isi tulisan. Saat mulai melakukan tahap pembuatan, proses di sini sudah meminta penulis untuk dapat mengorganisasikan ide yang sudah mereka kumpulkan melalui kegiatan brainstorming dalam bentuk draf kasar kemudian mulai menyusunnya ke dalam kalimat demi kalimat. Di tahap ini, penulis mulai belajar bercerita dan cerita tersebut dituangkan secara kasar ke dalam tulisan sembari menuangkan berbagai ide dan konsep cerita yang sudah disusun pada kerangka. Selanjutnya, penulis bisa mengembangkan ide dan menyusun konsep tulisannya secara sistematis sehingga diperlukan rasa percaya diri yang tinggi. Meski tidak mudah dalam melakukan proses ini, tetapi dengan melakukan langkah demi langkah dengan sistematis, penulis akan dimudahkan untuk dapat membuat tulisan menjadi lebih berkualitas dan juga lebih sempurna. Penulis yang percaya diri saat menulis juga akan memiliki keterampilan yang lebih baik karena tidak takut melangkah.+ Baca Juga 7 Unsur Menulis Buku Non Fiksi Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi Teknik Menulis Freewriting Tips Tidak Punya Waktu Menulis 10 Referensi Tempat yang Cocok untuk Menulis 3. Tahap Revisi Tahapan menulis yakni tahap revisi atau tahap perbaikan ini merupakan tahap di mana penulis dapat memperbaiki tulisannya. Mulai dari menambah data atau mengurangi data, kalimat, atau aspek tulisan lain yang memang harus diperbaiki, kemudian menambah atau mengurangi informasi pada tulisan, mempertajam perumusan tulisan, mengubah urutan penulisan, dan lain sebagainya. Di tahap ini, penulis juga perlu melakukan tahap yakni menyempurnakan draf atau tulisan yang telah dibuat, dengan tujuan agar tetap fokus pada tujuan tulisan. Selama tahap revisi atau perbaikan, penulis bisa menyaring berbagai ide dalam tulisan mereka. Di tahap ini, penulis biasanya sudah selesai menyelesaikan proses dan mereka akan melengkapi drafnya menjadi lebih lengkap. Meski diartikan sebagai tahapan perbaikan, revisi ini bukan hanya merupakan melakukan tahap penyempurnaan tulisan, tetapi juga mempertemukan kebutuhan pembaca pada tulisan, sehingga informasi atau gagasan yang ada di dalam tulisan benar-benar harus disusun dengan lengkap dan informatif. Penulis bisa mulai menambah, mengganti, menghilangkan, atau menyusun kembali struktur tulisan bilamana memang hasil akhir tulisannya kurang sesuai dengan tujuan tulisan pada awalnya. Penulis juga dapat melihat kembali tulisan mereka dan membandingkan dengan tulisan lain yang relevan. Sama halnya seperti tahapan menulis yang lain, tahap revisi ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap, meliputi 1 membaca ulang tulisan atau draf kasar, 2 menyempurnakan draf kasar ke dalam tulisan jadi atau tulisan yang matang, dan 3 memperbaiki bagian yang mendapat umpan balik atau dirasa perlu diperbaiki. Di tahapan menulis ini, penulis juga bisa menambahkan berbagai aspek, misalnya ilustrasi gambar dan lain sebagainya untuk memperjelas isi tulisan dan agar pembaca lebih memahami maksud dan tujuan disampaikannya sebuah komunikasi melalui tulisan. 4. Tahap Penyuntingan Berbeda dengan tahapan menulis yakni tahap revisi, tahap penyuntingan ini dilakukan oleh penulis dengan maksud membaca lagi keseluruhan isi draf atau tulisan yang sudah utuh atau sudah selesai. Dalam tahapan menulis draf kasar, sudah dijelaskan bila diperlukan berbagai perbaikan dan juga penyempurnaan yang dilakukan melalui tahap revisi. Selanjutnya di tahap penyuntingan, masih bisa melakukan perbaikan dengan cara meneliti kembali kesalahan penulisan, kelemahan draf tulisan dengan memerhatikan ketepatan gagasan utama, pemilihan kalimat demi kalimat, tujuan penulisan, dan juga apakah tulisan yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria penerbitan. Dalam tahapan menulis yakni penyuntingan ini, penulis juga harus memiliki keterampilan berupa penguasaan tata bahasa, ejaan, dan hal-hal yang terkait kebahasaan. Hal ini agar dilakukan agar penulis mampu memahami kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada tulisannya, sebelum akhirnya sampai pada penerbit. Pada tahap penyuntingan ini, penulis melakukan beberapa tahap, meliputi 1 mengambil jarak dari tulisan, 1 mengoreksi tulisan dengan menandai bagian yang terjadi atau ada kesalahan, dan 3 mengoreksi kesalahan dengan menyisipkan pembetulannya. Di tahap ini, penulis dituntut untuk kreatif dan memiliki keterampilan mekanikal, khususnya keterampilan penyuntingan. Ketika sudah masuk tahapan menulis penyuntingan, maka penulis perlu lebih menyempurnakan tulisannya melalui kegiatan membaca. Karena dengan memperluas atau menambah bahan bacaan, maka penulis lebih peka terhadap kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada proses penyuntingan. Dalam artian, tahapan menulis yakni tahap penyuntingan ini merupakan tahap penyempurnaan tulisan pada bentuk akhir. Penulis juga bisa memulai untuk fokus untuk menyempurnakan tulisan mereka dengan memerhatikan jika ada kesalahan baik pada tahapan menulis secara teknikal maupun mekanikal, yang bersifat ejaan, tata bahasa, dan lain-lain. 5. Tahap Publikasi Tahapan menulis yang terakhir adalah tahap publikasi. Tahapan menulis yakni publikasi ini merupakan proses terakhir dalam tahapan menulis. Dalam tahap ini, penulis biasanya sudah mulai berani untuk mengirim tulisannya ke penerbit atau ke perusahaan yang mempublikasikan tulisan, baik majalah, penerbit, dan lain sebagainya. Sebelum masuk pada tahap terakhir ini, penulis biasanya akan lebih banyak menerima komentar dan masukan sebelum akhirnya membuatnya mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan mengenai kelebihan dan kekurangan tulisan yang ia hasilkan. Pada tahap publikasi ini, biasanya penulis akan memulai dengan mempublikasikan tulisannya ke komunitas terdekatnya atau orang-orang terdekatanya terlebih dahulu. Dengan melakukan sharing tersebut, maka penulis memiliki lebih banyak penguatan dan masukan terhadap hasil tulisannya. Barulah mereka akan mencari media publikasi yang sesuai, misalnya melalui penerbit, majalah, media massa, dan lain sebagainya. Berbeda dengan berbagai tahapan yang ada di dalam tahapan menulis sebelumnya, pada tahap publikasi ini, ada tiga tahap atau tiga prosedur yang harus dilakukan penulis, meliputi 1 penulis harus mengingat kembali berbagai proses dan pendekatan yang ia gunakan dalam proses menulis lengkap dengan tahapan-tahapan yang dilaluinya. 2 Penulis harus kembali menyesuaikan tulisan yang sudah ia buat apakah sesuai dengan tujuan tulisan yang sudah ia tetapkan saat melakukan tahap membuat kerangka karangan, dan 3 terakhir, penulis harus mengetahui prosedur untuk menyampaikan tulisannya kepada penerbit tulisan. Artikel Terkait Langkah-Langkah Menulis Puisi Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula Langkah Menulis Karya Ilmiah Tahap Menulis Buku yang Perlu Diketahui 5 Tahapan Menulis Buku dengan Mudah Tahapan Menerbitkan Buku Tahap Penulisan Buku Anda punya RENCANA MENULIS BUKU atau NASKAH SIAP CETAK? Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami. Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan. Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR. Silakan ISI FORM di laman ini. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, sebelum seorang guru menetapkan suatu program pembelajaran, terlebih dahulu harus mempelajari dan menguasai gbpp. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Alat atau prosedur yang bisa digunakan guru untuk menyusun suatu program pembelajaran? beserta jawaban ο»ΏKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan napas hidupnya". - Stephen KingMenulis adalah satu hobi saya sejak kecil. Namun, hobi itu kembali muncul saat usia saya mulai tidak muda lagi. Saya ingin memiliki kemampuan menulis yang baik. Menulis adalah suatu keterampilan yang harus dilatih terus menerus. Ibarat mata pisau, meskipun awalnya dia tajam, tetapi akan tumpul juga jika tidak diasah. Saya ingin mengasah kembali kemampuan menulis yang saya peroleh saat saya masih duduk di bangku kuliah jurusan Bahasa Indonesia. Jujur saja selama menjadi guru, produktivitas saya menulis hanya sebatas menulis bahan ajar, rencana pembelajaran, laporan hasil belajar diary. Saya intens menulis diary. Saya sering menulis puisi atau cerpen, tetapi hanya sebatas menjadi koleksi pribadi saja tanpa memiliki keberanian untuk mempublish karya-karya tersebut. Saya berani membagikan tulisan hanya di beberapa media sosial yang saya miliki, itu pun sangat saya mengikuti beberapa komunitas menulis agar keterampilan saya kembali terasah tajam. Ada lima belas antologi yang ditulis bersama dengan teman-teman di komunitas yang berbeda. Ada satu naskah solo yang merupakan kumpulan cerpen yang saya tulis. Kegiatan- kegiatan dalam komunitas menulis itu memberikan energi positif dan keberanian kepada saya untuk terus menerus menghasilkan karya tulis dalam bebrbagaigenre tulisan. Ada beberapa kelas menulis yang memberikan bimbingan teknik penulisan dari para mentor yang mumpuni dalam segi teknik menulis. Dengan mengikuti kelas-kelas tersebut, saya menjadi lebih paham untuk menghasilkan tulisan yang baik. Ada catatan-catatan kecil yang saya buat saat akan menulis sebuah karya tulis. Mungkin akan bermanfaat bila dibagikan kepada teman-teman lain, khususnya bagi para penulis yang belum memiliki kepercayaan diri dalam menulis. Menulis merupakan salah satu hobi yang banyak disukai orang. Menulis merupakan kegiatan yang dapat dijadikan terapi buat orang yang sering ungkapan perasaan atau hasil pengamatan yang dilakukan seseorang dapat dituangkan dalam tulisan. Selain bisa mengurangi beban perasaan, karya tulis kita dapat bermanfaat untuk orang lain. 1 2 3 Lihat Hobby Selengkapnya ItulahPenjelasan dari Sebelum seorang guru menetapkan suatu program pembelajaran, terlebih dahulu harus mempelajari dan menguasai? Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Pancasila resmi disahkan pada tanggal? lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak komentar dibawah -

10 Tips Agar Naskah Dilirik Penerbit1. Tentukan Tema yang Jelas2. Tentukan Target Pembaca3. Pastikan Tema Sesuai dengan Isi4. Tulis Alur yang Jelas5. Sesuaikan Naskah dengan Format Buku6. Pastikan Ada Kebaruan Novelty7. Bangun Sesuatu yang Unik8. Buat Sinopsis yang Menarik9. Ikuti Gaya Selingkung Penerbit10. Pilih Penerbit yang Kredibel Bagi penulis pemula yang ingin mulai menulis secara profesional bahkan ingin menerbitkan bukunya, tentu bukan hal yang mudah membuat naskahnya agar dapat menarik perhatian penerbit. Sehingga diperlukan tips agar naskah dilirik penerbit dan supaya naskah atau tulisan yang sudah dihasilkan bisa diterbitkan. Memang agar naskah tersebut bisa terbit, penulis harus memahami dulu bagaimana tips agar naskah dilirik penerbit. Meski tampaknya mudah, tapi ternyata hal ini sulit dilakukan. Sebagai seorang penulis yang karyanya ingin diterbitkan, Anda harus benar-benar mengetahui dan mempelajari bagaimana tips agar naskah dilirik penerbit. 10 Tips Agar Naskah Dilirik Penerbit Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan beberapa tips agar naskah dilirik penerbit dan agar naskah atau tulisan yang sudah Anda produksi benar-benar lolos dalam proses penerbitan dan bisa diterbitkan, sehingga Anda juga bisa menghasilkan karya sekaligus mendapatkan keuntungan. 1. Tentukan Tema yang Jelas Tips agar naskah dilirik penerbit yang pertama adalah menentukan tema atau ide yang jelas dalam naskah atau tulisan Anda. Anda bisa memilih tema yang sedang booming atau bisa juga menentukan tema berdasarkan keahlian dan hal yang relevan dengan kehidupan Anda sehari-hari. Jika Anda ingin memilih tema yang booming, Anda bisa mendapat berbagai tema yang laku keras dan menjadi tema best seller di berbagai toko buku. Lakukan survei ke toko buku atau cari informasi dari komunitas tertentu agar mendapatkan tema yang booming. Meski booming, Anda juga harus memilih tema yang dekat dengan kehidupan Anda. Memilih tema yang dekat dengan kehidupan Anda akan mempermudah Anda dalam proses menulis, sehingga Anda tidak kesulitan mempelajari ilmu atau mencari informasi di luar hal yang Anda ketahui, karena justru akan membuang waktu secara sia-sia saja. Sehingga perlu diperhatikan bahwa tema buku atau naskah harus sesuai dan relevan. Untuk memilih tema, Anda juga harus menentukan role model dalam menulis. Maksudnya, Anda bisa melihat seniman atau penulis yang Anda sukai dan lihat apakah tema dari penulis yang Anda sukai tersebut dekat dengan kehidupan Anda atau tidak. Jika iya, pilih dan modifikasi tema yang serupa. Tema ini bisa datang dari mana saja. Bisa karena terbiasa membaca buku, berdasarkan pengalaman sehari-hari, menonton film, mendengarkan lagu, dan lain sebagainya. Dari asal datangnya tema tersebut, Anda bisa memilih kira-kira tema mana yang sesuai dengan gaya penulisan dan juga relevan dengan kehidupan sehari-hari Anda. 2. Tentukan Target Pembaca Setelah menentukan tema, tips agar naskah dilirik penerbit yang selanjutnya yakni sebagai penulis Anda harus mampu menentukan target pembaca. Anda harus memahami naskah yang Anda tulis relevan dengan situasi dan kondisi masyarakat saat ini atau tidak. Mengapa demikian? Dengan menentukan apakah naskah yang ditulis sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat saat ini, sehingga buku yang Anda tulis di kemudian hari bisa menjadi jawaban atas kegelisahan masyarakat. Akhirnya, buku yang Anda tulis tak hanya laku saja tapi berguna dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Karena di dalam buku, selain menyampaikan informasi juga harus memiliki solusi, sebagai inspirasi, dan mampu menjadi motivasi, baik bagi penulis maupun pembacanya secara umum. Di dalam buku juga harus memuat nilai yang sesuai dengan nilai yang dibutuhkan masyarakat. Jangan sampai menulis buku yang memiliki nilai adat Jawa untuk dipasarkan di masyarakat adat Kalimantan. Meski akan tetap ada yang membeli buku, akan tetapi buku tersebut sifatnya tidak memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak bermanfaat bagi khalayak umum. Sesuaikan tema buku yang Anda tulis dengan bagaimana lingkungan masyarakat atau target pasar yang sedang dibutuhkan, disesuaikan dengan kondisi dan situasi saat ini. 3. Pastikan Tema Sesuai dengan Isi Tips agar naskah dilirik penerbit selanjutnya yakni dengan memilih tema yang sesuai dengan isi buku. Artinya, pastikan tema, judul, dan isi ini sesuai dan relevan satu sama lain. Isi yang tertulis di dalam buku harus sesuai dengan tema yang sudah ditentukan penulis sejak awal. Jangan sampai, isi yang ada di dalam naskah atau di dalam tulisan melenceng jauh dari tema yang sudah ditentukan. Hal ini menimbulkan ambiguitas dan pesan serta nilai yang didapatkan oleh pembaca kurang tersampaikan dengan baik. Akhirnya, pembaca akan kecewa dan tidak akan membaca buku selanjutnya lagi. Pada dasarnya, menulis isi naskah atau menulis secara keseluruhan tak perlu banyak improvisasi, penulis hanya perlu menulis sesuai dengan kerangka atau poin-poin yang sudah ditentukan setelah menentukan tema. Dengan demikian, arah tulisan yang disampaikan oleh penulis juga jelas. Selain itu, penerima juga bisa menerima tulisan dan isi pesan serta informasi di dalam buku yang mereka baca dengan sebaik-baiknya dan berhasil mengambil atau mendapat manfaat dari buku yang telah dibaca. Hal ini akan membuat pembaca tertarik dengan buku-buku selanjutnya dari penulis. Hal ini juga jadi perhatian dari pihak penerbit. Penerbit akan memilih naskah yang memang membicarakan atau membahas tema secara menyeluruh dan mendalam. Akan tetapi, biasanya penerbit tidak akan tertarik dengan buku atau naskah yang mana di dalam naskah tersebut terlalu melenceng dari tema yang sudah ditentukan sejak awal. 4. Tulis Alur yang Jelas Sebagai penulis, Anda harus memahami bahwa tips agar naskah dilirik penerbit yang tak kalah penting adalah dengan membuat cerita atau alur yang jelas. Selain menulis dengan rapi dan sistematis, penulis juga harus menulis alur dengan jelas sehingga membuat pembaca nantinya betah menulis. Alur cerita tidak perlu ditulis aneh-aneh. Anda tidak perlu memikirkan menciptakan plot twist yang tak terduga dan plot yang rumit. Cukup tulis alur sesuai dengan kerangka yang sudah ditentukan dan tulis naskah tersebut dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele. Dengan demikian, pembaca atau penerbit mampu memahami arah dan tujuan alur yang disampaikan dan juga dapat menerima dan memahami maksud naskah dengan baik. Selain itu, menulis dengan bahasa yang sederhana di dalam alur yang jelas juga dapat membuat pembaca enak membacanya. Hal tersebut juga akan menjadi poin penting pertimbangan dari penerbit untuk menerbitkan buku yang mana terdapat bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti dan juga alur yang ditulis jelas, tidak bertele-tele atau berputar-putar. Dengan naskah yang memiliki alur jelas, tentu pembaca dan penerbit akan nyaman membaca naskah tersebut. Oleh sebab itu, untuk menentukan apakah alur yang Anda tulis di dalam naskah tersebut sudah jelas dan mudah dipahami, penulis harus meminta tolong kepada beberapa orang untuk membaca naskahnya terlebih dahulu sebelum mengirimkan ke penerbit dan meminta pendapat atau saran dari pembaca. 5. Sesuaikan Naskah dengan Format Buku Tips agar naskah dilirik penerbit selanjutnya yakni penulis harus mampu menyesuaikan naskah dengan format buku yang sudah ditentukan. Artinya, sebelum menulis, penulis harus memahami dulu bagaimana sistematika dan struktur penulisan buku yang merupakan format buku tersebut. Penulis juga harus menentukan kerangka buku dan tulisan di dalam naskah haruslah sesuai atau berpatokan pada bagaimana kerangka buku atau kerangka naskah yang sudah ditentukan. Mulai dari bab pertama atau poin pertama sampai terakhir. Pembahasan harus dilengkapi dengan informasi mendalam. Meski format buku atau format naskah hanya ditulis secara garis besar, namun di dalam buku harus memuat pembahasan yang masing-masing sudah lengkap dengan adanya bab, sub bab, dan sub-sub bab. Dengan demikian, pembaca akan lebih nyaman membaca karena sesuai dengan naskah atau tema yang ditentukan. Setelah itu, penulis juga harus menentukan letak sub bab demi sub bab dengan tepat dan sistematis sesuai dengan urutan masing-masing. Misalnya meletakkan bagian pengertian atau pendahuluan di awal, dilanjutkan dengan bagian penjelasan yang lebih rinci di bawahnya. Hal ini menjadi pegangan bagi setiap penulis bahwa ketika menulis naskah, hal yang harus diperhatikan adalah menulis naskah sesuai dengan format buku atau format naskah yang sudah ditentukan dan harus tersusun secara sistematis. Baca juga 10 Jenis Kertas Yang Sering di Gunakan Sehari-hari Sampul Buku Peran Penting Cover Sebagai Persuasi Visual Keuntungan Cetak Di Penerbit Buku Online Progam Express Deal Promo Menerbitkan Buku Akhir Tahun Sistematika Makalah Ukuran Kertas, Style, Spacing, Font,dan Margin 6. Pastikan Ada Kebaruan Novelty Selanjutnya, tips agar naskah dilirik penerbit yakni memastikan ada kebaruan atau novelty di dalam naskah yang ditulis. Konsep adanya kebaruan atau novelty ini penting saat menulis buku dan biasanya terdapat di dalam buku non fiksi. Mengapa demikian? Sebelumnya Anda harus memahami bahwa unsur kebaruan atau novelty yang terkandung di dalam naskah atau buku ini menjadi tolok ukur kualitas buku. Logikanya, buku atau naskah yang pembahasannya baru, akurat, dan juga menyeluruh akan lebih menarik dibandingkan buku yang biasa-biasa saja. Ilmu yang semakin berkembang dari hari ke hari akan membuat buku tersebut menarik banyak orang untuk membaca dan membelinya, sehingga di dalam buku tersebut memuat unsur yang bermanfaat dan juga berguna bagi masyarakat luas. Adanya unsur kebaruan atau novelty bisa menjadi bukti bahwa buku tersebut berkualitas dan juga akurat. Artinya, bidang yang dikaji atau disajikan di dalam naskah tersebut relevan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, buku yang mengandung unsur kebaruan atau novelty juga artinya memiliki kontribusi nyata bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, buku yang mengandung unsur kebaruan atau novelty ini biasanya ditulis berdasarkan proses penelitian atau metodologi yang benar dan tepat. Dan buku tersebut atau naskah tersebut artinya naskah baru yang tidak mengulang atau mencontoh karya sebelumnya dan ditulis dengan penuh tanggung jawab. Untuk menghasilkan naskah yang memiliki unsur kebaruan atau novelty, ada beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menilai apakah karya atau naskah tersebut mengandung unsur kebaruan atau novelty atau tidak – naskah tersebut menyajikan informasi baru, yang mana baru penulis inilah yang melakukannya, – naskah tersebut juga harus memuat berbagai elaborasi dari sejumlah kegiatan yang sudah ada sebelumnya dan memperluas informasi di dalamnya, – penulis harus melakukan sebagian karya asli yang dirancang sebelumnya dan mengembangkan produk tersebut dengan melakukan peningkatan sesuatu, – naskah harus mampu emnafsirkan ulang suatu teori pada konteks yang berbeda, – selanjutnya, naskah harus menujukkan orisinalitas, caranya adalah dengan menguji ide seseorang melalui penelitian dan lain sebagainya, – di dalam naskah juga harus terdapat hal empiris yang belum pernah dilakukan sebelumnya, – naskah harus menggunakan pendekatan metodologis yang berbeda dari sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah, – di dalam naskah, harus mampu mensintesis informasi baru dengan cara yang berbeda dengan yang biasa dilakukan, – naskah harus memuat interpretasi baru menggunakan informasi yang sudah pernah ada sebelumnya, – di dalam naskah harus menerapkan teknik tertentu dan menerapkannya di daerah baru, – naskah harus mampu mengembangkan pendekatan yang berbeda, – naskah harus memuat portofolio kerja berdasarkan penelitian, – penulis harus menambah pengetahuan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dalam naskah, – di dalam naskah harus terdapat studi yang topik dan areanya belum pernah ada sebelumnya, dan – naskah harus menghasilkan analisis kritis yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh sebab itu, tips agar naskah dilirik penerbit yakni harus memenuhi bahwa ada unsur kebaruan atau novelty di dalam naskah buku tersebut agar penerbit tertarik menerbitkan buku yang Anda tulis. 7. Bangun Sesuatu yang Unik Selain itu, tips agar naskah dilirik penerbit selain mengandung unsur kebaruan atau unsur novelty, penulis juga harus membangun sesuatu yang unik di dalam naskah yang akan diterbitkan. Artinya, penulis sebaiknya tidak mengulang tema atau mengulang sesuatu yang sama di dalam buku atau naskah yang ditulis. Penulis bisa menulis berbagai hal mengenai tema yang baru, unik, dan tidak biasa di kalangan masyarakat tetapi membuat naskah tersebut tetap menarik untuk dibahas dan dibaca. Carilah hal yang berbeda dari naskah yang Anda tulis. Anda harus menyisipkan unsur yang membuat tulisan tersebut unik agar dilirik oleh penerbit. Tips agar naskah dilirik penerbit adalah dengan cara naskah tersebut berbeda dan memiliki keunggulan naskah yang mampu membuat penerbit kagum dan takjub sehingga nantinya juga dapat menggiring pembaca agar membeli buku dari naskah yang sudah Anda tulis tersebut. 8. Buat Sinopsis yang Menarik Tips agar naskah dilirik pembaca yakni dengan membuat sinopsis yang lengkap serta menarik. Sinopsis yang dimaksud bukan seperti sinopsis yang ada pada cover belakang buku yang sudah terbit, melainkan sinopsis atau ringkasan cerita secara menyeluruh tentang apa yang ada di dalam naskah tersebut. Dengan menuliskan sinopsis, maka penerbit akan lebih mudah memahami maksud dan tujuan dari naskah tersebut serta bisa mendapatkan berbagai informasi di dalam naskah tersebut. Jangan menulis sinopsis terlalu pendek dan tidak mengungkap seluruh isi di dalam naskah karena penerbit malah tidak tertarik. Sinopsis dianggap menarik dan akan langsung dilirik penerbit ketika Anda sebagai penulis menyusun sinopsis yang berisi naskah dengan sistematis, informatif, dan juga rapi, sesuai dengan ketentuan yang dimiliki masing-masing penerbit. 9. Ikuti Gaya Selingkung Penerbit Penulis juga harus mengikuti gaya selingkung penerbit atau setidaknya memenuhi syarat yang ditentukan oleh penerbit tersebut. Gaya selingkung artinya gaya khas yang dimiliki penerbit. Bagaimana sapaan yang digunakan penerbit tersebut, apa format tulisan yang digunakan, dan lain sebagainya. Hal tersebut biasanya sudah ditentukan berdasarkan syarat lengkap penulisan atau pengiriman naskah. Sehingga penulis harus memenuhi berbagai persyaratan dari penerbit, termasuk bagaimana gaya selingkung dari penerbit tersebut. 10. Pilih Penerbit yang Kredibel Terakhir, Anda juga harus memilih penerbit yang berkredibilitas dan sesuai dengan buku atau naskah yang Anda tulis. Di Indonesia, sangat banyak pilihan penerbit yang bisa Anda pilih. Namun jika naskah atau buku Anda mencakup tentang pendidikan, Anda bisa mengirimnya ke Penerbit Deepublish. Selain buku pendidikan, Penerbit Deepublish juga menawarkan berbagai bantuan untuk menerbitkan berbagai buku dengan tema lain. Dengan menerbitkan buku melalui Penerbit Deepublish, Anda akan mendapat banyak keuntungan. Yang pertama, naskah Anda akan diterbitkan secara gratis. Anda hanya perlu mengganti biaya cetak saja dan Anda juga akan mendapat banyak keuntungan lain jika menerbitkan buku Anda melalui Penerbit Deepublish. Artikel Terkait Keuntungan Cetak di Penerbit Buku Online Cara dan Tips Memilih Penerbit Buku Digital Cara Menerbitkan Buku di Penerbit Mengenal Ciri-Ciri Penerbit Buku yang Baik 4 Dasar Kwadran Penilaian Buku Layak Terbit Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah Cara Membuat Buku agar Diterima Penerbit dan Pembaca 6 Identitas Buku di Penerbit Buku

. 188 143 469 334 492 278 80 309

sebelum menulis naskah seseorang terlebih dahulu harus memahami